Senin, 06 Mei 2013
Analisis Laporan Keuangan DBS Bank
DBS Bank Ltd (星 展 银行 有限公司) adalah bank yang didirikan di Singapura. Sebelumnya dikenal sebagai The Development Bank of Singapore Limited, nama ini diadopsi pada bulan Juli 2003 untuk mencerminkan perubahan perannya sebagai bank daerah. Bank ini didirikan oleh Pemerintah Singapura pada Juni 1968 untuk mengambil alih aktivitas pendanaan industri dari Economic Development Board. Saat ini, cabang-cabangnya berjumlah lebih dari 100 dapat ditemukan di seluruh pulau. DBS Bank merupakan bank dengan aset terbesar di Asia Tenggara dan di antara bank-bank besar di Asia. Bank ini memiliki posisi pasar-dominan dalam konsumen perbankan, perbendaharaan dan pasar, manajemen aset, broker sekuritas, ekuitas dan hutang penggalangan dana di Singapura dan Hong Kong.
Berikut adalah analisis laporan keuangan DBS bank yang meliputi rasio likuiditas, rasio efisiensi, rasio profitabilitas, ROA, ROE, dan NPM yang dibuat berdasarkan laporan keuangan yang dikeluarkan tahun 2010 dan tahun 2011.
Rasio likuiditas
Current ratio ialah kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi.
Current ratio = (aktiva lancar) / (hutang lancar) x 100%
Current ratio 2010 = (238.472) / (210.365) x 100% = 113,36%
Current ratio 2011 = (281.893) / (252.391) x 100% = 111,68%
Analisis :
Adanya penurunan kemampuan membayar utang pada tahun 2011, walau demikian bank DBS singapore masih sanggup membayar hutangnya dalam jangka pendek
Rasio Efisiensi
Best Possible DSO adalah tolok ukur dengan mengabaikan penyimpangan2 yang ada dan hanya memakai angka tagihan (receivables) yang ada pada suatu saat. Dipakai sebagai pengukuran, makin dekat regular DSO pada Best Possible DSO, makin dekat pula tagihan (receivables) pada tingkat yang optimal.
Best Possible DSO mempergunakan 3 informasi untuk perhitungan:
Tagihan yang berjalan (Current Receivables)
Total penjualan kredit dalam periode perhitungan
Jumlah hari dalam periode perhitungan
Rumus:
Regular DSO = (Total Tagihan/Total Penjualan kredit) x Jumlah hari dalam masa Analisa
Regular DSO = (Tagihan penjualan kredit) / (total penjualan) x jumlah hari
Regular DSO 2010 = 647 / 757 x 360 = 307,68 = 10 bulan 25 hari
Regular DSO 2011 = 517 / 587 x 360 = 317,06 = 11 bulan 26 hari
Analisis :
Kemampuan membayar tagihan DBS Bank menurun dari tahun sebelumnya.
Rasio proftabilitas
Net Profit Margin ialah digunakan untuk laba bersih sesudah pajak yang dibandingkan dengan volume penjualan.
NPM = (laba bersih sesudah pajak) / penjualan x 100%
NPM 2010 = 2546 / 757 x 100% = 336,32%
NPM 2011 = 2648 / 587 x 100% = 451.10%
Analisis :
Laba bersih yang dihasilkan DBS Bank mengalami peningkatan cukup besar pada tahun 2011
Return On Equity
Return on Equity ialah mengukur tingkat penghasilan bersih yang diperoleh pemilik perusahaan atas modal yang diinvestasikan.
ROE = (laba bersih sesudah pajak) / (total modal) x 100%
ROE 2010 = 2546 / 7549 x 100% = 33,72%
ROE 2011 = 2648 / 2449 x 100% = 108,12%
Analisis :
Tingkat penghasilan bersih DBS Bank melonjak cukup besar di tahun 2011
Return On Assets (ROA)
Return On Assets (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin tinggi ROA berarti semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi pengunaan asset.
ROA= (laba bersih (sebelum pajak)) / (total aktiva) x 100%
ROA 2010 = 2546 / (238,472) x 100% = 1,06%
ROA 2011 = 2648 / (281,893) x 100% = 0,93
Analisis :
Kemampuan manajemen untuk memperoleh keuntunga secara keseluruhan sedikit menurun dari tahun sebelumnya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar